
Di tahun 2024 ini, produk skincare telah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari rutinitas perawatan diri. Dengan banyaknya pilihan di pasaran, memahami daftar ingredients pada label kosmetik bukan sekedar opsi, tetapi kebutuhan. Setiap bahan yang digunakan dalam formula memiliki fungsi spesifik, dan mengetahui cara membaca serta mengevaluasi daftar bahan dapat membantu kamu dalam memilih produk yang aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan kulit.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan saat membaca ingredients produk skincare :
- Fungsi Bahan
Memahami fungsi bahan dalam produk sangat penting untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Kamu tidak perlu menguasai semua bahan, tetapi setidaknya mengetahui bahan-bahan utama yang ada dalam produk yang kamu gunakan. Dengan begitu, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat, apakah produk tersebut cocok untuk tujuan perawatan kulitmu.
Setiap bahan dalam skincare memiliki fungsi khusus yang dapat mempengaruhi efektivitas produk, mulai dari emolien hingga pengawet. - Urutan Penulisan
Penulisan komposisi atau bahan penyusun produk kosmetik diatur dalam Peraturan BPOM No. 18 tahun 2024 tentang Penandaan, Promosi dan Iklan Kosmetik. Bahan-bahan disusun berdasarkan urutan konsentrasinya dari yang tertinggi hingga terendah. Namun, untuk bahan dengan konsentrasi di bawah 1%, penyusunannya tidak harus berurutan.
Pada produk berbasis air (water-based), air sering menjadi bahan utama karena berfungsi sebagai pelarut utama. Sedangkan pada produk berbasis minyak (oil-based), bahan minyak dominan, bisa berupa mineral oil hingga vegetable oil. Produk emulsi, yang menggabungkan air dan minyak, biasanya memanfaatkan kedua jenis bahan ini untuk menciptakan tekstur dan fungsi tertentu. - Posisi Bahan Aktif dan Pengawet
Setiap bahan aktif memiliki kadar efektif tertentu untuk bekerja optimal dalam sebuah formula. Konsentrasi yang lebih tinggi tidak selalu berarti lebih baik, dan konsentrasi yang rendah tidak selalu berarti tidak efektif. Sebagai contoh, niacinamide efektif pada konsentrasi 2-5%; penggunaan di atas kisaran ini tidak meningkatkan manfaatnya pada kulit dan dapat berpotensi menyebabkan iritasi. Bahan lain, seperti salicylic acid, efektif pada konsentrasi 0,5-2% untuk mengatasi jerawat dan eksfoliasi kulit, sementara konsentrasi di atas 2% dapat meningkatkan risiko iritasi, terutama pada kulit sensitif.
Untuk mengetahui apakah kadar bahan aktif dalam suatu produk memenuhi kadar efektifnya, kamu dapat memperhatikan posisi bahan tersebut dalam daftar komposisi. Bandingkan dengan bahan pengawet seperti phenoxyethanol (kadar efektif hingga 1%) atau natrium benzoat (kadar efektif hingga 0,3%). Jika bahan aktif terletak sebelum phenoxyethanol, maka konsentrasinya kemungkinan lebih dari 1%. Sebaliknya, jika bahan aktif berada setelahnya, konsentrasinya mungkin lebih rendah. Teknik ini dapat memberikan gambaran kasar, meskipun tidak selalu akurat tanpa informasi langsung dari produsen. - Kehadiran Ekstrak Tanaman
Kehadiran ekstrak tanaman seperti Aloevera, Centella Asiatica, dan Rosemary dalam formula sering dianggap sebagai indikator kualitas produk, tetapi kamu perlu berhati-hati. Dalam beberapa kasus, ekstrak hanya digunakan untuk tujuan pemasaran agar produk terlihat lebih alami atau premium. Lagi-lagi, posisi ekstrak dalam daftar komposisi memberikan gambaran kasar mengenai konsentrasinya.
Contohnya, jika suatu produk mencantumkan beberapa jenis ekstrak tanaman tetapi semuanya berada di urutan akhir, besar kemungkinan konsentrasi masing-masing sangat kecil, karena sekecil apapun konsentrasi bahan dalam formula bahkan hingga 0.00001% sekalipun tetap dapat dicantumkan dalam kemasan. Meskipun demikian, kehadiran bahan-bahan ini tetap dapat memberikan manfaat tambahan, terutama jika diformulasikan untuk bekerja sinergis dengan bahan aktif utama. - Konsentrasi Rendah Tidak Berarti Buruk
Bahan aktif dengan konsentrasi kecil tidak selalu berarti tidak efektif. Setiap bahan aktif memiliki kisaran konsentrasi tertentu yang dianggap optimal untuk memberikan manfaat maksimal pada kulit. Sebagai contoh, retinol efektif pada kisaran 0,25%-1%, penggunaan di luar rentang ini bisa mengurangi efektivitasnya atau bahkan menimbulkan iritasi,
Beberapa bahan aktif justru lebih efektif pada konsentrasi rendah, terutama yang bekerja secara sinergis dengan bahan lain dalam formula. Misalnya, ekstrak tumbuhan atau peptida dapat memberikan hasil yang baik meskipun konsentrasinya rendah, berkat interaksi dengan bahan lain dalam produk. Oleh karena itu, konsentrasi rendah tetap dapat memberikan hasil yang optimal, terutama pada kulit sensitif, asalkan bahan tersebut diformulasikan dengan baik.
Sebagai konsumen yang cerdas, memahami ingredients pada produk skincare adalah langkah penting untuk memastikan produk yang digunakan sesuai dengan kebutuhan kulit. Dengan mengetahui fungsi dan kandungan bahan-bahan yang ada, kamu bisa memilih produk yang tepat dan menghindari potensi iritasi atau ketidakcocokan dengan jenis kulit. Selalu periksa daftar komposisi sebelum membeli produk, dan jika perlu, konsultasikan dengan ahli kulit untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang bahan-bahan tersebut, kamu bisa merawat kulit dengan lebih efektif dan aman.